Rabu, 27 April 2011

Dari acara Rakornas MLH Muhammadiyah di UMY

YOGYAKARTA- Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsudin mengatakan persoalan lingkungan hidup yang sedang dihadapi Indonesia bukan semata-mata permasalahan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kerusakan ekologi menurutnya merupakan kerusakan yang bersifat akumulatif akibat sistem yang jauh dari nilai-nilai Ketuhanan.

Umat Islam diharapkan dapat bersatu dan bangkit untuk dapat memberikan solusi untuk menyelamatkan lingkungan hidup.
“Kasus perusakan lingkungan, selain persoalan IPTEK jelas tidak lepas dari nilai keTuhanan,”papar Din dalam pembukaan Seminar dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah di lingkungan kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) , Selasa (19/04).

Din menyatakan bahwa bentuk-bentuk pengrusakan ekologi adalah bentuk “syirik modern” yang harus dilawan. Perusakan lingkungan hidup adalah manifestasi dari syirik. Muhammadiyah sangat commited (berkomitmen) dan tegas untuk menegakkan tauhid. Maka syirik modern yang terejahwantah dalam perbuatan seperti perusakan lingkungan harus kita hadapi bersama.

“Menurut saya perusakan lingkungan merupakan salah satu contoh syirik modern,”katanya.

Ditambahkannya, perbuatan memelihara lingkungan adalah cerminan keimanan seseorang. Memelihara kebersihan adalah bagian dari keimanan. Selain itu cinta tanah air adalah juga manifestasi dari keimanan.

Dengan kondisi demikian, Din berharap agar para kader Muhammadiyah dapat terlibat langsung dalam program aksi penyelamatan lingkungan dan bukan hanya sekedar berpikir, berdiskusi dan melakukan advokasi.

Ditempat yang sama, Menteri Negara Lingkungan Hidup, Gusti Muhammad Hatta, alam sambutannya yang dibacakan Staf Ahli Bidang Hukum dan Hubungan antar Lembaga Kementrian Negara Lingkungan Hidup Najib Dahlan, menyatakan bahwa dibutuhkan kerjasama yang padu antara pemerintah dan masyarakat untuk keberhasilan program perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

“Upaya untuk melindungi, melestarikan, dan mengelola lingkungan hidup bukan hanya menjadi tanggung jawab dan kewajiban pemerintah semata, tetapi juga memerlukan partisipasi dan peran aktif semua komponen masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, dunia usaha, maupun lembaga pendidikan dan perguruan tinggi” ungkapnya.

Gusti juga menilai bahwa Muhammadiyah adalah mitra strategis yang tepat bagi pemerintah dalam upaya penyelamatan lingkungan hidup. Hal itu mengingat Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi kemsyarakatan yang memiliki peran besar dalam kehidupan masyarakat terutama dalam bidang pendidikan.

“Kami (pemerintah) harap, muatan lingkungan hidup dapat terintegrasi dan bersinergi dengan program dan kegiatan PP Muhammadiyah., baik dalam kurikulum pendidikan dan ekstra kurikuler yang memasukkan materi lingkungan hidup pada kegiatan belajar mengajar, dakwah dan ceramah keagamaan bertema lingkungan, gerakan dan aksi nyata bersama masyarakat dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup” ungkap Gusti.


(opx)

http://news.okezone.com/read/2011/04/20/340/447957/din-syamsuddin-perusakan-lingkungan-adalah-syirik-modern

Tidak ada komentar:

Posting Komentar